Langsung ke konten utama

Tahapan Strategi Periklanan yang Efektif Dalam Pemasaran Suatu Perusahaan

source : unsplash

CATATANLIAN – Periklanan atau advertisement merupakan bagian penting dari setiap strategi periklanan atau branding dan pemasaran suatu produk bisnis. Baik itu menggunakan pemasaran tradisional maupun pemasaran digital untuk mempromosikan atau mengiklankan produk utama yang sudah ada atau produk yang baru diluncurkan oleh suatu perusahaan. Dengan penerapan strategi periklanan yang benar dan efektif, dapat memberikan laba atau keuntungan yang cukup besar bagi suatu perusahaan.

Strategi periklanan memungkinkan suatu perusahaan untuk mencapai target pasar yang cocok atau sesuai dengan brand (prospecting), membangkitkan minat pelanggan (customer touch point) dan mendatangkan brand awareness di kalangan pelanggan. Strategi ini dapat membantu pemasar untuk mengubah prospek (konversi prospek) menjadi pelanggan yang akan membeli atau sales lead dan dapat meingkatkan penjualan serta pendapatan bisnis.

Pengertian Strategi Periklanan

Strategi periklanan adalah serangkaian langkah atau tahapan kampanye periklanan yang merupakan bagian dari rencana pemasaran merek atau brand dan termasuk dalam beberapa bentuk kampanye pemasaran suatu bisnis. Strategi periklanan harus selaras atau sesuai dengan tujuan dan sasaran suatu perusahaan.

Strategi ini membantu pemasar menjangkau segmen pasar pelanggan potensial, mengkomunikasikan nilai penawaran produk perusahaan dan memberikan keyakinan kepada calon pembeli untuk membeli produk atau layanan dari perusahaan tersebut. Untuk penerapannya, strategi periklanan harus mempertimbangkan dalam pemilihan stategi merek, brand voice dan identitas merek. Oleh karena itu, iklan dapat mempengaruhi pengalaman konsumen dan citra brand secara keseluruhan.

Jenis-jenis dari Periklanan

Periklanan dapat dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tujuannya, apakah ditujukan untuk pembeli akhir atau pengecer. Jenis iklan ini adalah pull demand advertising dan push demand advertising.

1. Pull Demand Advertising

Pull demand advertising adalah iklan yang menargetkan pembeli akhir sehingga permintaan produk akan meningkat. Produsen biasanya menyarankan konsumen atau pelanggan untuk membeli produknya dari penjual atau pengecer terdekat. Jadi, target pasarnya merupakan konsumen akhir. Jenis iklan ini sering disebut juga consumer advertising.

2. Push Demand Advertising

Adalah jenis iklan yang ditujukan untuk penyalur. Artinya para penyalur bersedia meningkatkan permintaan terhadap produk tersebut dengan cara menjual sebanyak-banyaknya kepada pembeli atau pengecer. Barang atau produk yang diiklankan biasanya adalah barang industri, meskipun barang konsumsi tidak dikecualikan. Oleh karena itu, target pasarnya adalah penyalur. Jenis iklan ini sering disebut juga dengan trade advertising (promosi perdagangan).

Tujuan Periklanan

source : unsplash

Pada umunya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan. Karena itu, manajer harus memilih opsi periklanan yang dapat menciptakan nilai tunai tertinggi untuk keuntungan jangka panjang. Namun, organisasi nonlaba lebih mementingkan manfaat daripada keuntungan.

Tujuan periklanan produk bergantung pada fase siklus hidup produk. Biasanya, produk baru diiklankan untuk :

  1. Memperingatkan pembeli akan adanya produk baru.
  2. Mendorong penjualan merek baru.
  3. Menunjukkan kepada pembeli atau konsumen alasan untuk membeli produk tersebut.

Tugas periklanan juga merupakan fungsi dari kategori produk. Untuk barang yang lebih mahal seperti mobil, proses pengambilan keputusan (pembeli) lebih hati-hati dan lebih lama. Dalam hal ini, pembeli mudah membedakan merek yang ada. Namun, pembeli kurang memperhatikan barang yang hampir mirip secara fisik, seperti sabun dan korek api.

Tujuan utama periklanan adalah untuk meningkatkan permintaan akan produk. Permintaan dapat ditingkatkan, yaitu dengan cara :

  1. Meningkatkan kuantitas pembeli atau konsumen
  2. Dan/atau meningkatkan penggunaan barang oleh pembeli yang sudah ada.

Pembeli baru bisa berasal dari pembeli merek pesaing. Di sisi lain, ketika perusahaan terus menambah lebih banyak pembeli untuk menggunakan mereknya, penggunaannya dapat meningkat, atau mungkin juga memberi pembeli cara baru untuk menggunakan produknya. Hal ini untuk mendorong penyalur (grosir dan pengecer) untuk bersedia menjual atau bahkan mempromosikan merek dari produsen tersebut.

Suatu periklanan juga harus diselaraskan dengan tujuan manajemen lainnya. Periklanan berfungsi untuk mempromosikan penjualan. Jika informasi yang ingin disampaikan terlalu banyak sehingga tidak cukup untuk dicantumkan dalam iklan, maka pengelola harus menyebutkan penjual atau penyalur dalam iklan tersebut. Hal ini memungkinkan calon pembeli untuk mencari informasi tentang penjual atau penyalur.

Tahapan Pengembangan Strategi Periklanan

1. Menentukan Tujuan Periklanan

Tahapan pertama yaitu menentukan tujuan periklanan untuk suatu perusahaan agar selalu dapat membuat strategi periklanan yang paling efektif. Strategi iklan yang efektif tentunya dapat meningkatkan penjualan, menarik jangkauan calon pembeli atau konsumen, meningkatkan traffic kunjungan ke situs web bisnis perusahaan, dan lain-lain.

2. Menentukan Target Audiens

Langkah penting lainnya dalam menciptakan strategi periklanan yang efektif adalah menentukan audiens yang ingin di targetkan. Kita dapat menentukan target audiens dengan cara mengidentifikasi atau meriset keinginan-keinginan konsumen. Dengan cara ini, dapat memungkinkan kita untuk membuat konten pemasaran yang baik untuk menarik perhatian target audiens kita.

3. Menetapkan Anggaran Suatu Periklanan

Menentukan anggaran atau biaya kampanye periklanan sebelum membuat keputusan untuk menerapkan jenis strategi periklanan tertentu. Tanpa penganggaran, strategi periklanan tidak akan efektif.

4. Memilih Media Iklan dan Waktunya

Langkah selanjutnya adalah memilih media periklanan yang ingin kita gunakan untuk menjangkau target audiens. Misalnya media cetak atau media tradisional seperti majalah, surat kabar, dan brosur. Atau dapat menggunakan platform media sosial (instagram ads, facebook ads, atau iklan media sosial lainnya), pemasaran melalui video (video marketing), pemasaran email (email marketing) atau dapat menggunakan website dengan membuat landing page website.

Setelah itu kita dapat merencanakan bentuk tampilan iklan untuk menerapkan strategi periklanan kepada pelanggan. Tak lupa kita juga dapat memmantau atau memonitoring iklan yang sudah ditampilkan untuk mengukur dan menganalisis keefektifan strategi periklanan kita.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Tentang Affiliate Marketing! Definisi, Cara dan Tips

source : unsplash CATATANLIAN – Istilah affiliate marketing memang sering kita dengar, apalagi kita yang berkecimpung pada dunia bisnis online. Affiliate marketing adalah salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan penghasilan yang cukup besar, secara online dan dalam waktu yang relatif singkat. Affiliate marketing selalu mengarah pada penggunaan afiliasi untuk membantu penjual atau produsen menawarkan atau mempromosikan produk dan layanan kepada calon pembeli atau konsumen. istilah yang sangat populer saat ini adalah endorsement dan paid promote yang banyak dilakukan oleh kalangan anak muda sekarang karena penghasilannya yang sangat menguntungkan. Program affiliate marketing sangat cocok untuk orang-orang yang sangat aktif di media sosial dan memiliki kemampuan untuk membuat konten yang menarik. Yang Dimaksud Affiliate Marketing Affiliate marketing dapat didefinisikan sebagai sistem bisnis yang dimana kita mempromosikan sebuah produk atau layanan dari suatu perusahaan dan ak

Mengenal Apa Itu Segmentasi Pasar, Definisi, Tujuan, Jenis dan Syarat

source : unsplash CATATANLIAN – Segmentasi pasar merupakan bagian penting dari bisnis yang dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. Pada dasarnya, segmentasi pasar merupakan strategi bisnis untuk lebih mengenal target konsumen supaya bisnis dapat berjalan dengan baik. Sebelum membahas lebih lanjut definisi segmentasi pasar, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan pasar. Pada umumnya, pasar merupakan tempat jual beli atau tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi. Namun, pada konteks pemasaran atau pada segmentasi pasar ini, definisi pasar berbeda dengan definisi pasar pada umumnya. Menurut Solomon and Stuart, 1997, p. 7. Pasar merupakan semua pelanggan dan pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan umum yang sama dan dapat dipenuhi dengan suatu produk spesifik, sumber-sumber (uang atau barang) untuk ditukarkan, kemauan untuk menciptakan pertukaran dan wewenang untuk menciptakan pertukaran. Sedangkan menurut Churchil